ROSSONERI SIAMO NOI

ROSSONERI SIAMO NOI
i love you and milan

Saturday 13 September 2014

MARIO TREBBI..

9 September 1939
---
Trebbi ini adalah produk asli binaan Milan.
Full-back ini memiliki kecepatan yang mengesankan serta insting yang bagus dalam penempatan posisi.
Pada musim 1957-58, ia sempat dimasukkan dalam skuad Milan senior pada pertandingan Coppa Italia, meskipun masih berada di skuad Milan yunior.
Hal yang sama juga terjadi di musim berikutnya, yaitu 1958-59.
Baru kemudian pada musim 1959-60, ia secara penuh ditarik ke dalam tim Milan senior.
Meskipun belum selalu tampil sebagai starter, namun Trebbi sudah sangat sering mendapat kesempatan tampil.
Musim-musim berikutnya, setelah secara bertahap "dimutasikan" menjadi bek kiri, ia segera menjadi pemain inti, terutama setelah kedatangan pelatih Nereo Rocco, dan berkontribusi besar ketika Milan merebut scudetto musim 1961-62.
Ia semakin tidak tergantikan, dan menjadi salah satu andalan di musim 1962-63, ketika Milan meraih trophy Champions Cup yang pertama.
Setelah 9 tahun, sejak pertama kali memperkuat tim Milan senior, ia akhirnya dilepas ke Torino, usai musim 1965-66 berakhir.
Dan di musim kedua bersama Torino, ia ikut mempersembahkan trophy Coppa Italia.
Menghabiskan 3 musim bersama Torino, lalu ia kemudian berseragam Monza di Serie B sejak musim 1969-70.
Dan ketika Monza degradasi ke Serie C di musim 1972-73, ia pun pensiun.
Selama memperkuat Milan, ia telah tampil dalam 167 pertandingan, dan mencetak 1 gol.
Satu-satunya gol tersebut adalah di Serie A musim 1963-64 di giornata 5, pada pertandingan Milan 3 - 1 Genoa.
------
Keterangan foto :
* Trebbi dengan jersey Milan.
* Sebuah penyelamatan spektakuler yang dilakukan Trebbi saat menghadapi Ipswich Town di perdelapan final leg II Champions Cup 1962-63, yang berakhir dengan skor Ipswich 2 - 1 Milan.
Namun, Milan lolos dengan agregat 4-2.
===============================

by : AM9

AGOSTINO RECALCATI.

Lahir : 10 September 1879
Wafat: 1 Mei 1935
-----
Menjadi pemain yang paling memiliki skill di klub Mediolanum, membuat Milan merekrutnya untuk menghadapi musim 1900-01.
Di Milan, dengan formasi 5 striker yang umum saat itu, Recalcati berposisi sebagai striker sayap kanan.
Uniknya, debutnya bersama Milan adalah ketika menghadapi Mediolanum di babak penyisihan di Liga Italia saat itu.
Milan menang 2-0.
Sehubungan dengan jumlah peserta kompetisi di masa itu, maka Milan hanya menjalani 3 pertandingan saja hingga sampai ke final.
Saat semifinal menghadapi Juventus, ia tidak dimainkan.
Namun ia kembali dimainkan saat tampil di babak final menghadapi Genoa, sang juara bertahan tiga kali berturut-turut.
Meskipun tidak mencetak gol, namun ia tampil baik ketika membantu Milan memenangkan final tersebut dengan skor 3-0, sekaligus menjadi scudetto Milan yang pertama dalam sejarah.
Usai merebut scudetto bersama Milan, ia kembali lagi ke Mediolanum.
Di akhir musim 1903-04, klub Mediolanum mengeluarkan kebijakan yang menyatakan akan menutup section sepakbola di klub tersebut.
Sebagai informasi, seperti halnya Milan yang saat itu memiliki dua section (sepakbola dan crickett), begitu juga dengan Mediolanum.
Klub tersebut memutuskan untuk kembali seperti semula yaitu menitikberatkan pada bidang gymnastic saja.
Hal ini membuat Recalcati dan pemain-pemain sepakbola andalan Mediolanum melakukan protes dengan cara keluar dari klub dan bergabung dengan US Milanese.
Sebaliknya, US Milanese yang berdiri di tahun 1902 adalah sebuah klub sport namun belum memiliki section sepakbola.
Kesepakatan pun terjadi, Recalcati dan kawan-kawan segera membentuk section sepakbola di US Milanese.
Itulah sebabnya mereka (Recalcati dan kawan-kawan) dianggap sebagai pendiri US Milanese.
Pendiri dalam hal ini hanya untuk klub sepakbola US Milanese, bukan klub sport US Milanese secara induk.
Musim itu juga Recalcati menjadi capocanonnieri Liga Italia dengan 7 gol bersama US Milanese.
Ia pensiun di tahun 1909, dan menjadi kepala section sepakbola US Milanese selama 3 musim.
Recalcati meninggal di usia 55 tahun.
=AM9=

=========================================

GIUSSEPE VIANI

Lahir : 13 September 1909.
Wafat: 6 Januari 1969.
---
Sebagai pemain, ia mengawali karirnya di Treviso.
Lalu kemudian dijual ke Ambrosiana (Inter), bahkan meraih scudetto di musim 1929-30.
Tujuh musim bersama Ambrosiana, ia lalu bermain di Lazio, dan pernah juga memperkuat Livorno, Juventus, Siracusa dan Salernitana, lalu pensiun.
Saat memperkuat Siracusa dan Salernitana, ia merangkap jabatan sebagai pelatih.
Ia membawa Siracusa juara Serie C 1940-41, namun karena masalah finansial, tidak jadi promosi ke Serie B.
Saat itulah ia pindah ke Salernitana, dan membawa Salernitana juara Serie C musim 1942-43, dan juara Serie B di musim 1946-47.
Viani menggunakan sistem yang disebut dengan “Vianema”, yaitu mengosongkan posisi striker di tengah depan, dan menggantikannya dengan seorang libero yang bergerak lurus dari belakang ke depan..
Sedangkan para striker melakukan penyerangan dari sektor sayap, untuk melumpuhkan sistem pertahanan tradisional yang kaku yang dipakai oleh klub-klub Italia saat itu.
Itulah sebabnya Viani memberikan jersey nomor 9 di Salernitana saat itu kepada seorang defender.
Setelah itu, ia melatih Lucchese, Palermo, Roma dan Bologna.
Saat melatih Roma, ia membawa Roma menjuarai Serie B pada musim 1951-52.
Giuseppe Viani yang sering dipanggil dengan nama Gipo, juga mendapat julukan “The Sheriff” karena mirip dengan John Wayne, bintang film western dari Amerika Serikat.
Usai melatih Bologna, ia direkrut oleh Milan di musim 1956-57.
Debutnya bersama Milan langsung berbuah scudetto.
Pada musim 1957-1958, Milan memiliki dua orang pelatih sekaligus.
Untuk Serie A dan Champions Cup, pelatihnya adalah Giuseppe Viani.
Untuk Coppa Italia, pelatihnya adalah Luigi Bonizzoni, didikan asli Milan, namun ironisnya tidak pernah bermain bersama Milan.
Viani membawa Milan sampai ke final Champions Cup 1957-1958, namun kalah 2-3 dari Real Madrid melalui extra time.
Kemudian Viani diangkat menjadi Direktur Teknik oleh Presiden Andrea Rizzoli di musim 1958-59, yang menjadi alasan mengapa Milan memiliki 2 pelatih sebelumnya, yaitu supaya Bonizzoni beradaptasi sebelum menggantikan Viani yang naik pangkat.
Meskipun begitu, Viani masih diberi wewenang dalam hal penentuan skema permainan dan taktik.
Secara resmi, Bonizzoni adalah pelatih Milan, namun secara prakteknya Bonizzoni seolah adalah asisten Viani.
Milan meraih scudetto lagi di musim 1958-59 tersebut.
Sebagai Direktur Teknik, Viani bertugas dalam hal transfer pemain.
Dengan juga berwenang dan berperan sebagai pelatih, maka Viani sangat sukses dalam hal perekrutan pemain, sebab ia tahu persis pemain mana yang dibutuhkan.
Wewenang nya dalam jabatan sebagai technical supervisor menyebabkan ia mengalami friksi dan konflik dengan Nereo Rocco.
Kuat indikasi bahwa Rocco keluar dari Milan usai juara Champions 1962-63 karena konflik ini.
Rocco baru kembali ke Milan lagi setelah Viani tidak lagi menjabat Direktur Teknik Milan.
Viani disebut-sebut sebagai “raja mercato” yang pertama.
Artinya, ia sangat piawai dalam pemilihan pemain dan beraksi di bursa transfer.
Gianni Rivera di beli Milan saat itu dengan menciptakan rekor seharga 200.000 dolar.
Dan yang paling mengesankan adalah ia berhasil menukarkan Victor Benitez ke Roma dan mendapatkan dua pemain Roma sekaligus, yaitu Angelo Benedicto Sormani (yang saat itu dipinjamkan ke Sampdoria) dan Karl-Heinz Schnellinger.
Viani menjadi Direktur Teknik Milan sampai musim 1964-1965.
Ketika Presiden Andrea Rizzoli mendirikan Milanello, Viani lah yang ditugaskan khusus oleh Rizzoli untuk mengawasi jalannya pembangunan kompleks bersejarah tersebut.
=========================================



Thursday 15 May 2014

MARIO ZORZAN.



Lahir : 15 February 1912
Wafat: 28 January 1973

Kiper yang di rekrut dari Vicenza ini bermain selama 7 musim di Milan, yaitu dari 1935-36 sampai 1941-42.

Seorang kiper yang sangat militan saat tampil di lapangan, serta nyaris tidak tergantikan.

Di kurun waktu 4 musim pertama Zorzan di Milan, tim Merah-Hitam tersebut menjalani total 140 laga resmi, dan Zorzan hanya 11 kali saja tidak dimainkan, itu pun karena cedera.

Baru lah di musim berikutnya, ia dimainkan bergantian dengan kiper cadangan.

Dan puncaknya di musim terakhirnya bersama Milan, ia hanya menjadi kiper cadangan ketika Milan merekrut kiper baru yaitu Giovanni Rossetti, yang kemudian memang terbukti menjadi kiper kawakan dan membela Milan selama 11 musim.

Catatan :
Rossetti adalah kiper utama Milan selama 9 musim sampai kemudian kalah bersaing dengan kiper Lorenzo Buffon saat Lajos Czeizler masuk menjadi pelatih Milan.

Zorzan bermain sebanyak 176 kali bersama Milan.

Selepas dari Milan, ia bermain satu musim di Abbiategrasso, lalu kemudian pensiun.

Mario Zorzan, jarang disebut-sebut dalam sejarah Milan, namun memiliki militansi dan loyalitas yang luar biasa terhadap Milan.

VINCENZO OCCHETTA.



16 February 1931

Centrocampista ini melakukan debutnya bersama Milan di musim 1958-1959 di giornata pertama, menggantikan peran Nils Liedholm sejak kick-off, menghadapi Triestina di San Siro.
Milan menang 2-0 saat itu.

Musim 1958-1959 tersebut, Occhetta bersama dengan Cesare Maldini dan Nils Liedholm kemudian menjadi tulang punggung Milan dalam merebut scudetto.

Musim berikutnya, ia mulai kalah bersaing dengan Sandro Salvadore, dan hanya tampil 7 pertandingan sepanjang musim.

Lalu akhirnya dilepas Milan (bersama-sama dengan Giancarlo Gallesi dan Gastone Bean) ke Genoa di Serie B sebagai bagian dari kesepakatan untuk mendatangkan Paolo Barison ke Milan.

Bermain 4 musim di Genoa dan menjadi pemain andalan di klub tersebut.

Lalu pindah ke Rapallo Ruentes di Serie D, dan berhasil membawa tim nya itu promosi ke Serie C, kemudian pensiun.

GIORGIO BIASIOLO.



16 February 1946

Gelandang ini di rekrut Milan dari Vicenza pada musim 1970-1971.
Ia adalah salah satu pemain vital Milan di era 1970-an.

Sempat merasakan kepahitan gagal scudetto (Fatal Verona, 1972-1973), namun Biasiolo mampu mempersembahkan trophy Piala Winners dan trophy Coppa Italia di musim tersebut.

Total ia bermain selama 8 musim bagi Milan dan tampil di 215 pertandingan resmi Milan serta mencetak 17 gol.
Di 3 musim pertama nya bersama Milan, ia ikut mengantarkan Rossoneri finish di posisi runner-up.

4 trophy diraihnya bersama Milan yaitu 3 trophy Coppa Italia (1971-1972, 1972-1973, 1976-1977) dan 1 trophy Piala Winners.

Musim 1977-1978 ia dilepas ke Lecce.

SAUL MALATRASI.



17 February 1939

Pemain serba bisa ini di rekrut dari klub Lecco (bukan Lecce) pada musim 1967-1968.

Disebut serba bisa, karena ia bisa tampil baik saat dipasang sebagai bek tengah, libero, gelandang maupun stopper.

Dan karena itu pula lah ia banyak meraih trophy bersama tim yang dibela nya.

Trophy-trophy yang di raih oleh Malatrasi bersama tim nya :
- Fiorentina : 1 Piala Winners (1960-1961)
- Roma : 1 Coppa Italia (1963-1964)
- Inter : 1 Piala Intercontinental (1964), 2 scudetto (1964-65, 1965-66), 1 Piala Champions (1964-1965).
- Milan : 1 scudetto (1967-1968), 1 Piala Winners (1967-1968), 1 Piala Champions (1968-1969), 1 Piala Intercontinental (1969).

Namun, saat masih di Lecco, klub nya itu mengalami degradasi.
Dan d saat itulah Nereo Rocco segera merekrutnya.

Malatrasi bermain selama 3 musim di Milan (1967-68 sampai 1969-70).
Ia tampil di 93 laga resmi Milan.

Usai dari Milan, ia kembali lagi ke klub asalnya, Spal.
Bermain dua musim di klub tersebut lalu pensiun